Manado, 10 April 2025 — Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan (Polkesdo) menyelenggarakan Seminar Keperawatan Gadar dan Kekritisan di Ruang ICU RSUP Prof. Dr. R.D Kandou Manado pada Kamis (10/4/2025). Kegiatan ini mengangkat studi kasus nyata pasien TN.AJ dengan diagnosa gagal napas yang menggunakan ventilator, sebagai media pembelajaran intensif bagi mahasiswa dan dosen pengampu mata kuliah terkait.
Seminar ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa semester akhir Jurusan Keperawatan Polkesdo beserta dosen pengampu. Tujuannya adalah memberikan pemahaman mendalam tentang penanganan pasien kritis melalui pendekatan asuhan keperawatan berbasis bukti (evidence-based nursing). Peserta diajak langsung menganalisis kondisi TN.AJ, mulai dari interpretasi data klinis, manajemen ventilator, hingga evaluasi intervensi keperawatan.
Jois Laoh, selaku Dosen Pengampu, menegaskan bahwa kolaborasi dengan RSUP Kandou sengaja dipilih untuk mempertajam kompetensi klinis mahasiswa. “Ini bukan sekadar teori. Mahasiswa harus terbiasa dengan tekanan ruang ICU, dinamika tim medis, dan keputusan cepat dalam situasi kritis,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa dibekali untuk merancang rencana asuhan keperawatan berdasarkan data riil pasien. Dosen bertindak sebagai fasilitator, menguji kemampuan analisis kritis mahasiswa dalam menghadapi perubahan kondisi pasien. “Kasus gagal napas dengan ventilator adalah tantangan kompleks. Mahasiswa harus paham parameter ventilator, manajemen jalan napas, dan pendekatan holistik pada pasien,” tambah Jon Tangka, dosen pengampu juga dalam Mata Kuliah ini.
Kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari pihak RSUP Kandou, menyatakan bahwa kolaborasi pendidikan-klinis seperti ini perlu terus dikembangkan. “Ini langkah nyata menyiapkan perawat kompeten yang siap bekerja di situasi emergensi,” katanya.
Melalui seminar ini Sekretaris Jurusan Keperawatan Maykel Kiling menegaskan, “mahasiswa tidak hanya mengasah keterampilan klinis, tetapi juga membangun kepercayaan diri dalam menghadapi dinamika ruang intensif. Kolaborasi antara institusi pendidikan dan rumah sakit diharapkan menjadi model pembelajaran inovatif yang berdampak pada peningkatan kualitas kompetens calon perawat profesional”, tegas Kiling. (Press Jurkep Polkesdo).