Mahasiswa Ners Polkesdo Gelar MMD 1 Bersama Warga Woloan Satu

Tomohon Barat, 8 Mei 2025 — Mahasiswa Program Studi Profesi Ners Poltekkes Kemenkes Manado melaksanakan kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Satu di Gedung Pemerintahan Kelurahan Woloan Satu, Kecamatan Tomohon Barat, Kota Tomohon, Kamis (8/5/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Praktek Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga yang dilaksanakan sejak 28 April lalu.

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat dan pemerintahan kelurahan, antara lain Lurah Woloan Satu, Sekretaris Lurah, Ketua-Ketua Lingkungan dari Lingkungan I hingga VIII, para ibu anggota PKK, tokoh masyarakat, kader kesehatan, serta dosen pengampu Mata Kuliah Keperawatan Komunitas dan Keluarga dan mahasiswa peserta stase.

Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Lurah Woloan Satu yang menyampaikan apresiasi atas keterlibatan aktif mahasiswa dalam mendukung peningkatan kesadaran kesehatan masyarakat. “Kami menyambut baik kehadiran mahasiswa profesi Ners Poltekkes Kemenkes Manado yang tidak hanya hadir untuk belajar, tetapi juga membawa manfaat langsung melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat seperti MMD 1 ini,” ujar Lurah dalam sambutannya.

MMD 1 merupakan forum partisipatif yang bertujuan mengidentifikasi masalah kesehatan di lingkungan masyarakat berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan mahasiswa selama berada di lapangan. Dalam kegiatan ini, mahasiswa memaparkan hasil temuan awal di masing-masing lingkungan, termasuk berbagai isu prioritas seperti penyakit tidak menular dan pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Dosen Mata Kuliah Keperawatan Komunitas dan Keluarga, Tati S. Ponidjan, M.Kep., Ns., Sp.Kep.An, menjelaskan bahwa MMD 1 merupakan bagian penting dari proses pembelajaran berbasis komunitas yang menekankan pada kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan tenaga kesehatan. “Dengan kegiatan ini, kami berharap masyarakat dapat turut berperan dalam perencanaan solusi atas masalah kesehatan yang ada di lingkungannya masing-masing,” ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Ns. Esther N. Tamunu, S.Kep., M.Kep., yang juga hadir sebagai dosen pembimbing. Ia menekankan pentingnya keterlibatan lintas sektor dalam upaya promotif dan preventif di tingkat komunitas. “Mahasiswa berperan sebagai fasilitator dalam menggali potensi lokal dan menyusun rencana intervensi berbasis masalah nyata,” tambahnya.

Kegiatan MMD 1 dengan sesi diskusi aktif antara masyarakat dan mahasiswa, di mana beberapa usulan program kesehatan komunitas mulai dibahas untuk dilaksanakan pada tahap selanjutnya. Kegiatan ini menjadi bukti nyata kontribusi pendidikan tinggi kesehatan dalam penguatan sistem kesehatan berbasis masyarakat. (Press Jurkep Polkesdo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *